Saya juga sangat suka dengan pemandangan khas yang hanya dapat kita temui disini, yakni sungai yang terus-terusan membentang sepanjang kota. Alhamdulillah Allah SWT memberikan sedikit nikmatnya-Nya untuk kita rasakan.
Tetapi saya rasa, semakin tahun sungai kita semakin
menyempit dan tentu saja semakin kotor. Banyak sampah serta tanaman-tanaman
liar. Sering saya melihat di bawah jembatan di pasar ujung murung terjadi
penumpukan sampah dan tanaman eceng gondok, sehingga terbentuk seperti sebuah
pulau yang amat lebar dan tidak enak dipandang.
Lalu ini salah siapa? “Loh ini salah pemerintah kan yang
tidak melaksanakan tugasnya,” begitulah ucap orang-orang awam. Orang-orang yang
tidak mau tahu dan tidak mau peduli, they don’t care about everything, hanya
bisa menyalahkan orang lain tanpa ada sikap untuk membantu merubahnya.
Ini bukan salah pemerintah, bukan salah rakyat, bukan juga
salah paman tukang pungut sampah. Ini salah kita semua! Kita yang tidak peduli,
kita yang tidak mau menjaga dan kita yang suka seenaknya.
Tanpa memikirkan apa dampak untuk sungai, orang-orang yang
rumahnya dipinggiran sungai sering membuang sampah mereka ke sungai tersebut,
belum lagi banyak yang mencuci baju, dan membuang hajat. Apa dampaknya? Apakah
tidak ada penyuluhan? Seharusnya pemerintah memberitahukan dampak dari apa yang
mereka perbuat, dampak jika membuang sampah di sungai, dampak jika mereka tidak
menjaga sungai itu.
Rumah-rumah sewaan yang ada di pinggir sungai pun tak jarang
tidak memiliki wc dan kamar mandi, sehingga mereka harus melakukan aktivitas
wajib mereka di sungai.
So, dengan alasan apalagi kita harus menunggu menjaga
sungai? Yuk kita semua jaga sungai kita, lestarikan untuk anak cucu kita kelak.
Gerakan tangan kita mulai sekarang, kita mulai perbenahan untuk sungai kita
agar kembali jernih seperti dulu.
"SAVE OUR RIVER"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar