Tahun ini Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM / ULM) untuk pertama kalinya alhamdulillah bisa meraih medali perak di cabang cardiorespi dan medali perunggu di cabang urorepro dalam Indonesia International Medical Olympiad (IMO).
---------------------------------------------------------------------------
Ini adalah kisah dibalik kegembiraan yang bersinar di wajah kita-kita sesaat setelah pengumuman.
Rabu,
Hari keberangkatan delegasi, masih pagi tapi muka kucel. Berfoto di bandara sejenak dengan usaha mengurangi gugupnya hari itu.
masih teringat jelas bahkan di hari keberangkatan ada saja masalah yang menghampiri, tiba2 gw mendapat telepon dari koti blok yang memberitahu bahwa nilai ujian kami terancam berada di tangan koordinator blok saat itu, terserah dia mau diluluskan atau tidak, semua ini karena kami berangkat mewakili universitas dengan meninggalkan ujian dan karena saking paniknya H- acara, kami tidak sempat menemui koordinator blok tersebut secara langsung, namun hanya menitipkan surat izin keberangkatan melalui MEU di kampus. Well, nice try dok untuk membuat hari kami semakin gugup.
Sesampainya di Jakarta, kita menuju kampus dengan menggunakan uber. Di kalimantan memang tidak ada uber, so kita katro bgt, bahkan untuk mencari tahu cara menggunakannya pun harus searching di gogle dulu wkwk. Akhirnya bisa lah kita memesan 3 uber buat menjemput di bandara. Anyway, ternyata saat bapak ubernya datang, dia tiba-tiba mendekati gw dengan jarak hanya beberapa cm, pundak gw langsung ditepuk dan dibisikin...
"Anggap kita saudara..."
Lalu hening....Gw bener2 kaget dan shock. Karena emang rada lemot, jadi gw bengong sebentar sambil mencoba mikir kenapa tiba2 gw diangkat jadi saudara sama dia, tapi ga tau kenapa otak gw ga bisa memahami :(
Gw cuman bisa diam sampai akhirnya setelah kita disuruh ke parkiran, gw langsung mengerti bahwa hal ini dilakukan agar mereka tidak ketahuan taksi bandara kalau mau ngejemput kita wkwk
Perjalanan ke UPH ternyata memerlukan waktu sekitar 45 menit naik mobil. Sebelum sampai di FK UPH, kita beli McD dulu di drive thru, ini semacam ritual wajib yang dilakukan anak2 banjarmasin kalau pergi ke luar kalimantan. Jangan harap kalian bisa menemukan McD di Bjm. Jadinya kita beli burger dengan total 600ribu lebih, kebayang kan gimana excited-nya kita sama Mcd...
Well, Sampai di FK UPH, gw melihat orang-orang sdh sangat rapi di lobi dengan buku dan tas di tangan masing-masing. Sedangkan kita?? Sudah datang telat, bawaan banyak bgt, tangan penuh kresek Mcd lagi, sungguh memalukan haha. Habis datang, kita langsung ganti baju batik dan registrasi, tidak lupa membagikan McD yang sudah dibeli, suasananya persis kayak lagi bagi sembako, bikin malu :(
Technical meeting dimulai dari sore sampai malam, dilanjutkan farewell party. Jujur saja gw lebih suka mendengarkan pidato-pidato petinggi UPH daripada perform mahasiswanya wkwk, Gila parah bgt kerennya mereka.
Selesai farewell, sekitar pukul 9 malam kita lanjut rapat di satu kamar di hotel untuk membahas strategi besoknya. Malam itu kita semua gugup dan belajar seperlunya saja, karena yang terpenting adalah istirahat dan menyiapkan mental :)
Oh iya, gw sekamar sama iki dan seseorang lagi dr univ lain, tapi malam itu dia gak dateng jadi kita bisa lebih leluasa tidur di kamar.
Kamis,
"hari ini adalah hari penentuan..."
Tiga cabang memulai dengan ujian OSPE terlebih dahulu, neuropsikiatri, musculoskeletal dan infeksi tropis. Btw gw di cabang infeksi tropis, partneran sama Bella. Ada beberapa soal OSPE yang menurut gw tidak masuk akal seperti struktur apa yg ditunjuk pada bakteri tersebut, hmm..ukuran bakterinya sudah kayak upil pak, ditambah identifikasi bagian apa? gimana mau jawabnya astaga..
Selama OSPE berlangsung gw dan bella juga sering berdebat, bete bgt dah, ada soal yg kita sudah berdebat lama, tau jawabannya dan pasti benar, eh ternyata salah tulis-_- dan kita baru sadar pas sudah di luar... But its okay, kita masih bisa ketawa.
Selesai OSPE kita masuk ke ruangan buat ngejawab MCQ. Soal yang gw jawab sungguh di luar dari apa yang sudah kita pelajari, gak habis pikir gw kenapa jadi bisa seperti itu. Alhasil, saat keluar dari ruangan, gw dan bella sudah gak bisa ketawa lagi, muka kita cuman murung dan berdoa kalau ada keajaiban besok hari nya.
Kamis malam kembali kami lewatkan dengan rapat di kamar. Berlangsung sangat menegangkan dan penuh hikmat. Muka lelah, tapi tetap harus belajar untuk persiapan besok harinya.
Setelah selesai rapat, gw dan iki balik ke kamar. Kami menemukan seorang laki-laki yang sudah tertidur di ranjang, manis sekali. Saking manisnya gw langsung mengambil posisi tidur di pojokan berjauhan dari dia haha. Ternyata gw malah ditendang iki ke tengah dan karena badan gw lemah, akhirnya gw menyerah, dengan terpaksa tidur di samping laki2 tadi, tidak lupa gw ambil bantal dan menaruh diantara badan gw dan badan dia, mencegah untuk terjadi apa2 hha
Jumat
"Pengumuman di cafe pagi itu, meruntuhkan harap"
Air mata bertitikan. Ungkapan kecewa terucap mengiringi. Ingin tersenyum namun kaku. Sampai akhirnya, ucapan syukur dari cabang Cardiorespi dan Neuropsikiatri mengalahkan rasa kecewa kami, alhamdulillah mereka melaju ke babak semifinal dengan mulus.
4 cabang yang tersisa akan mengikuti survival stage. 150 soal dijawab dengan waktu 60 menit. Babak ini murni hanya cepat-cepatan dan dinilai dari refleks menjawab soal. Hal yang sama seperti babak awal juga kembali terulang, namun soal-soal di semifinal ini lebih masuk akal dan tidak dengan komposisi yang "nyeleneh".
Selesai survival stage, laki2nya langsung pada solat jumat. Ternyata solat jumat di kawasan elit dan dominan chinese itu susah. Jauh dan mesjidnya aneh.....bahkan ada kejadian lucu
Jadi begini, selesai gw dan teman-teman berwudhu, kita menemukan hal yang aneh, di mesjid tersebut kami hanya menemukan televisi yang menyiarkan mimbar. Gw dan teman2 mulai curiga hal ini aneh banget, setelah kita cek seluruh sisi-sisi mesjid dan tidak menemukan mimbar tersebut, bentukan pola sejadahnya pun berbeda. Kita jadi berpikir yang tidak2. Apakah solat jumat ini streaming-_- Dengan melihat kondisi sekitar adalah dominan chinese kita jadi berpikir, mungkin iya ini streaming. Sampai akhirnya, kebodohan ini tidak berlangsung lama saat kami semua terus mencari dan menemukan tangga...ternyata mesjid ini ada 2 lantai! haha. Dan mimbarnya ada di lantai 2 kok, syukurlah kita gak jadi solat jumat streaming wkkw
Btw imam mesjid ini masyaAllah keren luar biasa, cara ngomong dan isi khotbahnya bagus banget, terus ngajinya bagus, dia bahkan nangis saat jadi imam. nice job, Pak. I seriously fond of u.
Setelah solat jumat, diumumkanlah tim dari survival round yang masuk ke babak semifinal, alhamdulillah kali ini kita bisa menambah satu kursi, yakni cabang Uroreproduksi. Cabang yang lainnya belum berkesempatan untuk masuk ke babak selanjutnya, bukan karena kita tidak layak maupun tidak berusaha, tetapi hanya kesempatan yang diberikan mungkin belum sampai ke kita haha
Malam setelah kekalahan, kita menghabiskan waktu dengan jalan2 untuk menghilangkan stress dan kekecewaan. Menghibur diri dibalik kesedihan yang sangat dalam. Yang jalan-jalan cuman 6 orang ditambah 1 LO kita, Thalia, cewek luar biasa yang selalu mendampingi kita tanpa mengenal lelah. 6 orang yang yang lolos tidak ikut jalan-jalan dikarenakan mereka masih tes semifinal di UPH.
Perjalanan ini terasa begitu panjang....semua gara-gara kami tersesat dan tidak tau harus menuju kemana. Kami turun tidak di tempat yang benar, bukan di depan mall, melainkan di depan cafe yang dekat dengan mall tersebut. Alhasil kami harus berjalan terlebih dahulu dan bertanya-tanya arah pada orang sekitar.
Malam itu, semuanya terasa sangat menyenangkan. Akhirnya bisa menghibur diri dan mengalihkan perhatian Wizard yang setiap saat selalu mengeluhkan hal yang sama mengenai alasan kenapa tim dia bisa tidak lolos, padahal beda nilainya cuman 0,5. Ditambah lagi setiap kali mendengar Wizard bercerita, teman2 yang lain malah tambah down dan sedih lagi, membuat suasana makin kacau-_-
Saking kacaunya hari itu, tiba-tiba tercetuslah sebuah ide dari Bella..
"Bagaimana kalau kita membuka blog zaki? Dan kita baca dari post awal.."
fak. Ni anak ga ada angin ga ada badai tiba2 ngomong begitu. Seakan2 blog gw jadi pelampiasan hidup orang-orang menyedihkan wkwk. Akhirnya dibukalah blog gw... dan sepanjang perjalananan diari mall-pulang mereka semua hanya bisa ketawa-ketawa ngakak gak jelas melihat blog gw yaang isinya "keren pada zamannya" :)
Di hotel, ternyata sudah ada teman-teman yang menunggu dan bercerita mengenai soal semifinal tadi. Ada yang menganggap soal MCQ terlalu gampang, bahkan anak SD pun bisa menjawab soal tersebut, sampai waktu yang masih banyak tersisa hanya digunakan untuk membulati yang sudah bulat haha. Namun, OSCE yang dialami berbanding terbalik, semuanya hampir gila gara2 OSCE. Seperti Temi yang kesenangan dan ketawa-ketawa sendiri gara-gara dimarahi dokter dari UI, atau Billy yang stress sampai berdiri sendiri di pojokan dan tidak mengakui Nadia sebagai partner gara-gara dibilang penguji tidak mengerti apa-apa.
Malam itu berlangsung rusuh, sedih, senang, tawa-tawa dimana2. Ini adalah hari pertama kami bisa tertawa semenjak kedatangan kami di jakarta.
Setelah balik ke kamar, gw langsung tidur dan Iki masih belajar. Pengumuman grandfinalis masih besoknya karena itu teman-teman masih belajar untuk persiapan babak grandfinal. Pukul 3 pagi gw terbangun. Gw merasa aneh, ada yang menggosok-gosok perut gw-_- Sial gw kaget, ternyata pelakunya adalah iki yang mengigau. Duh pak, gosok perut sendiri napa sih, sia-sia perut lebar buncit begitu gak digunakan. Akhirnya gw jauhkan tangan dia dari perut gw. Ternyata dia melawan dengan menindih gw. Skakmat! I cant move. Gw benar-benar ditindih separuh badannya yang melebihi ukuran full badan gw. Pengen gw tendang. Namun, hati ini berkata lain. Bukan karena suka. Melainkan kasihan, sepertinya dia terlalu lelah belajar dan lagi besok harus bangun pagi. Akhirnya gw pasrah tidak jadi menendang atau membangunkan. biarlah besok paginya gw jadi tempe :)
Sabtu,
"Drama hari ini melebihi rumitnya cinta awkarin"
Memulai hari dengan perbedaan bus yang memisahkan kasta. Grandfinalis yang sudah diumumkan diwajibkan naik bus yang menuju kampus. Alhamdulillah semua delegasi Unlam lolos menjadi grandfinalis. Sisanya?
Naik bus ke bioskop! yuhuuu
Menyenangkan sekali ketika kita kalah, mendapatkan motivasi adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Hari ini akan diadakan kuliah 3D tentang operasi saraf di bioskop yang luar biasa besar, mencakup 500 orang. amazing!!!
Namun, selama mencari bus menuju bioskop, kita selalu keduluan orang lain. Tidak beruntung. Hal ini selalu terjadi dengan kami dari kemarin-kemarin. Menyedihkan sekali. Bahkan dalam berebut bus pun kami kalah :(
Anyway, selama disana, gw cuman bisa takjub. melihat betapa kerennya kuliah 3D ini, karena ini adalah kuliah 3D yang pertama kali di dunia. Gw mendapat motivasi yang luar biasa dari seorang professor bergelar 2 buah doktor, 1 Ph.D dan 1 gelar spesialis bedah saraf. Gw tidak bisa membayangkan bagaimana dia dapatmenghabiskan hidupnya untuk benar-benar belajar dan mengabdi. Sungguh luar biasa.
Pukul 3 Sore, dimulai lah babak medical quiz. Reflex dan berpikir cepat, serta pemahaman bahasa inggris sangat diperlukan dalam babak ini. Saat itu medical quiz terbagi menjadi 3 ruangan, jadi kita harus berbagi untuk mengisi ke3 ruangan tersebut. Gw menonton cabang neuropsikiatri dan infeksi tropis.
Babak medical quiz ternyata tidak berpihak pada teman-teman di neuropsikiatri, entah mengapa gw sebagai penonton melihat mereka kadang ragu untuk menjawab atau kesusahan dalam berdiskusi, tidak seperti team2 lain. Selain itu, ternyata keberuntungan juga mempengaruhi, karena setiap soal yang didapatkan berbeda-beda kualitasnya. Cabang neuropsikiatri Unlam saat itu akhirnya mendapatkan peringkat terakhir di medical quiz. Padahal menurut gw mereka ini sudah luar biasa pintarnya, dalam setiap babak nilai MCQ mereka selalu mendapatkan nilai tertinggi jauh melebihi team2 lain. Ya, keberuntungan kali ini memang segalanya. Kali ini kita hanya berharap dari nilai SOKA.
Setelah selesai semua team melaksanakan medquiz, kita berkumpul dan menunggu keberangkatan untuk pengumuman pemenang & farewell party di kampus pusat UPH. Fakultas Kedokteran UPH memang terpisah sendiri karena menjadi satu dengan rumah sakit.
Babak medical quiz ternyata tidak berpihak pada teman-teman di neuropsikiatri, entah mengapa gw sebagai penonton melihat mereka kadang ragu untuk menjawab atau kesusahan dalam berdiskusi, tidak seperti team2 lain. Selain itu, ternyata keberuntungan juga mempengaruhi, karena setiap soal yang didapatkan berbeda-beda kualitasnya. Cabang neuropsikiatri Unlam saat itu akhirnya mendapatkan peringkat terakhir di medical quiz. Padahal menurut gw mereka ini sudah luar biasa pintarnya, dalam setiap babak nilai MCQ mereka selalu mendapatkan nilai tertinggi jauh melebihi team2 lain. Ya, keberuntungan kali ini memang segalanya. Kali ini kita hanya berharap dari nilai SOKA.
Setelah selesai semua team melaksanakan medquiz, kita berkumpul dan menunggu keberangkatan untuk pengumuman pemenang & farewell party di kampus pusat UPH. Fakultas Kedokteran UPH memang terpisah sendiri karena menjadi satu dengan rumah sakit.
Lama kita menunggu, sampai di kampus pusat pukul 7an. Sesampainya di sana, kita semua kaget, kagum, speechless. UPH adalah kampus yang luar biasa, selalu sukses membuat kita melongo karena kehebatannya. Entah kami yang memang kampungan atau gimana haha.
Saat itu, kami masuk melalui pintu samping. Pertama-tama, yang kami lihat saat memasuki kampus adalah dorminatori mahasiswa yang bagus sekali dan taman bagian kiri, disertai pemandangan malam yang indah dengan lampu-lampu dan gedung-gedung tinggi+modern, dilanjutkan dengan lapangan bola yang penuh rumput, di sekelilingnya terdapat tanah merah untuk olahraga lari dan jaring-jaring besi yang mengelilingi lapangan. Gw mulai membayangkan hal yang tidak2 "Gw berlari-larian di lapangan tersebut". Sambil terus membayangkan, kami melihat hal yang lebih luar biasa lagi, ada kolam renang dengan tempat gym di atasnya. wowowowow... disebelahnya terdapat lobi yang bagus banget. Keluar dari lobi, disambut dengan indahnya taman disertai pepohonan, saking indahnya menurut gw tempat ini sudah seperti disneyland haha. Di kanan taman terdapat GOR, yang dikelilingi oleh kaca. Sehingga kita bisa melihat dalam gor dari luar. Belum berhenti kekaguman kita, sampai melihat cafetaria nya, sudah seperti mall dan banyak tempat makannya :(
Farewell pun dimulai. Penampilan kita sangat lusuh, kotor, tidak layak fisik dan mental. Semuanya gugup, hening karena menanti pengumuman. Untuk makan pun kita tidak nafsu.
Hingga, Pengumuman itu pun tiba...
"Alhamdulillah, kali ini, sebagian dari kami mendapatkan kesempatan untuk melangkahkan kaki, menaiki podium diiiringi tepukan tangan dan teriakan nama universitas kebanggaan kami. Mimpi yang selalu menjadi impian, kini tidak lagi menjadi harap.."
Namun, dibalik semua kesenangan tersebut, tentulah masih terbesit kesedihan luar biasa yang menghinggapi masing2 dari kita. Menganggap keberuntungan mengambil peran penting dalam segala hal, dan mengindahkan alasan lainnya.
Well, at least i can conclude that..
Besoknya, adalah hari terakhir kami di UPH.
Pagi itu kami melakukan fun run di melewati kawasan elit karawaci dan perumahan golf yang bagus sekali. Sejauh 5 km, kami hanya berjalan kaki. Jauh dari judul fun run. Tidak lupa kami berfoto-foto ria di depan rumah orang, walaupun yang terfoto hanya pagar karena rumahnya yang terlalu besar haha.
Selesai fun run. Kami pergi jalan-jalan ke mall sebelum balik ke banjarmasin. Barang-barang dititipkan di apartement Thalia. Pukul setengah 5 kami langsung menuju bandara. Sebelum balik, ada aja kejadian lucu yang terjadi. Karena kami menggunakan 3 buah mobil. Gw, Merlin, Temi dan Rina ada di kloter terakhir. Ketika mau berpamitan dengan Thalia, saat yang lain bersalaman, mereka juga cipika cipiki. Tiba saatnya giliran gw, tanpa ada rasa curiga apapun, gw salaman dengan Thalia. Tiba-tiba Thalia memajukan badannya sangat dekat dengan gw, mencoba untuk cipika-cipiki. Gw langsung kaget dan refleks mundur sambil mengucapkan, "Jangan..jangan..ga boleh" Gw benar-benar kaget karena itu adalah kali pertama gw akan dicipika-cipiki hahaa. Thalia mungkin memang tidak asing dengan budaya seperti ini karena pernah sekolah di singapura dan amerika. Berbeda dengan gw yang dari orok cuman di Banjarmasin hha
Akhirnya kita pulang! Sampai di Banjarmasin dengan selamat dan disambut hangat oleh teman-teman. Terima kasih banyak semuanya. IMO tahun ini akan selalu menjadi saksi perjuangan kita, awal dari segala hal dalam menjalankan proses untuk menjadi dokter yang luar biasa. Dan Setengah tahun yang sudah kita lewati, tidak akan pernah terlupakan begitu saja.
Salam dari sejawat, yang masih berjuang meraih mimpi-mimpi lainnya.
Salam dari sejawat, yang masih berjuang meraih mimpi-mimpi lainnya.
Delegates!
Dan special thanks untuk Bella, partner yang selalu menemani belajar selama 6 bulan ini. Terima kasih telah menjadi partner yang baik, tidak rewel dan tidak banyak banyak maunya wkwk, makasih juga untuk tumpangan rumahnya yang dijadikan basecamp belajar, walaupun banyak nyamuk dan banyak hantu tapi kita tetap kuat belajar sampai tengah malam haha. Makasih bel!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar